Memiliki momongan adalah sebuah kebahagian tersendiri bagi pasangan yang baru menikah, tapi tak ayal, ada dari beberapa pasangan yang justru menunda untuk memiliki anak dengan alasan-alasan tertentu seperti belum siap, masih sibuk bekerja dan lain sebagainya. Biasanya dan lazim terjadi, mereka yang menunda untuk memiliki momongan justru berefek pada sulitnya punya momongan.
Kalau saya dan istri sendiri dulunya termasuk pasangan yang tidak ingin menunda, karena bagi kami anak adalah rezeki yang tidak boleh ditolak. Maka meski saat itu istri sedang masa-masa kuliah, ia tetap menjalankannya dalam keadaan hamil, padahal dokter sudah menyarankan untuk tidak hamil dulu pasca keguguran. Tapi alhamdulillah, sebulan pasca keguguran dan pulang dari berlibur, istri hamil lagi. Saat sidang skripsi pun istri dalam keadaan hamil anak kedua kami. Saat tulisan ini saya tulis, istri sedang menyusui anak kedua yang berusia sudah enam bulan.
Terkadang beragam cara dilakukan oleh pasangan untuk mencari cara bagaimana bisa segera hamil. Beberapa konsumen Herbalife saya pun melakukan diet karena ingin segera bisa hamil, alhamdulillah sampai saat ini melalui Herbalife atas izin Allah beberapa teman sudah terbantukan untuk memiliki momongan, saya tidak tau ada kasiat apa di Herbalife, yang jelas kata istri saya, Herbalife bikin subur. hehehehehe….
Hal yang paling umum ditakutkan oleh mereka yang belum memiliki pasangan diantaranya;
- Usia yang semakin menua akan membuat peluang hamil semakin kecil
- Rasa frustrasi dan tekanan mental akibat kesulitan mendapatkan anak dalam waktu lama
- Kekhawatiran tidak adanya sosok anak yang akan merawat di hari tua
- Resiko terjadinya perceraian akibat terlalu lama tidak memiliki anak
Berdasarkan beberapa pengamatan, faktor resiko perceraian adalah faktor yang paling dikhawatirkan oleh setiap pasangan yang belum memiliki momongan. Dan biasanya menjadi alasan utama untuk mempermudah jalan minta cerai. Bettul?
Diantara beberapa penyebab kaburnya informasi cara cepat hamil;
- Minimnya informasi di internet tentang cara cepat hamil yang ditulis langsung oleh dokter spesialis kandungan berpengalaman.
- Kebanyakan referensi yang ada berasal dari luar negeri. Selain faktor bahasa asing yang mungkin kurang dikuasai, secara umum kondisi fisik dan pola hidup di luar negeri berbeda dengan kita di Indonesia sehingga sulit untuk dijadikan acuan
- Tips-tips cepat hamil yang beredar seringkali tidak akurat dan malah memperparah kondisi kesehatan sistem reproduksi
- Kurangnya informasi yang bisa didapatkan pembaca melalui konsultasi langsung dengan dokter akibat terbatasnya waktu di tempat praktik dokter
- Mahalnya biaya tindakan medis untuk masalah ini, sehingga pembaca dituntut untuk bisa membekali diri terlebih dahulu dengan pengetahuan mengenai masalah mereka sebelum memutuskan untuk menjalani tindakan medis.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini diantaranya;
- Carilah referensi/bacaan yang membahas masalah tips cara cepat hamil dari sumber/penulis yang terpercaya (dalam hal ini dokter spesialis kandungan)
- Waspada terhadap mitos-mitos cara cepat hamil yang berkembang di masyarakat karena tidak semua dari mitos tersebut benar
- Jangan sembarang mempraktekkan apa yang disarankan orang tentang tips cara cepat hamil sebelum Anda menelaahnya sendiri dengan beberapa referensi dan testimoni
- Tidak usah terlalu panik dengan apa yang Anda hadapi karena belum hamil, karena masalah Anda sebenarnya bisa diatasi apabila Anda memiliki basic pengetahuan yang cukup tentang bagaimana Cara Cepat Hamil.
- Buku ini ditulis oleh dokter spesialis kandungan yang memang ahli dalam menangani masalah cara cepat hamil
- Buku ini membahas masalah infertilitas dengan tuntas dan lengkap dengan bahasa yang ringan sehingga mudah dimengerti oleh Anda yang awam istilah medis
- Buku ini membahas tuntas fakta di balik mitos-mitos cara cepat hamil yang berkembang di masyarakat kita. Beberapa dari mitos tersebut ternyata bisa dibuktikan kebenarannya secara medis sementara kebanyakan mitos lainnya tidak benar
- Buku ini lebih objektif karena TIDAK mempromosikan obat-obatan, klinik, ataupun rumah sakit tertentu dan TIDAK mengadakan kerjasama promosi dengan lembaga/perusahaan manapun
- Harga buku yang relatif murah jika dibandingkan dengan banyaknya informasi dan tips yang bisa didapatkan pembaca di dalamnya.
