
Cara Mengatasi Kejang Pada Anak
Berdasarkan pengalaman pribadi dan tidak ingin terulang kembali, saya coba mencari beberapa referensi dan info tentang cara mengatasi kejang pada anak selain juga berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Berikut saya coba sharingkan bagaimana cara mengatasi kejang pada anak. Kejang yang saya ulas disini adalah kejang yang diakibatkan oleh demam bukan gangguan syaraf. Untuk kejadian yang saya alami bisa baca di Kejadian Paling Menakutkan Saya dan Istri.
Kejang demam atau yang lebih dikenal dengan “step” oleh masyarakat awam adalah kejang yang paling sering terjadi pada masa kanak-kanak. Kejang demam dapat terjadi pada 2 – 5% anak yang berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Kejang pertama umumnya terjadi di usia 17-23 bulan. Dan berlangsung singkat, umumnya jika segera ditangani, serangan akan berhenti sendiri dalam waktu kurang dari 10 menit
Langkah awal, ketahui lebih dulu apa yang mengakibatkan anak mengalami kejang atau step. Umumnya, kejang terjadi pada anak yang daya tahan tubuhnya tiba-tiba menurun. Sehingga menyebabkan sistem imun pada tubuh anak melakukan perlawanan dan mengakibatkan suhu tubuh menjadi meningkat.
Peningkatan suhu tubuh pada setiap anak berbeda-beda, namun kebanyakannya masih pada range 38-40 derajat Celcius. Bila melewati batas tersebut maka anak akan mengalami kejang. Hal ini dikarenakan suhu tubuh anak meningkat hingga oksigen mudah menguap.
Anak pun akhirnya sulit untuk bernafas sehingga asupan oksigen ke otak terhambat. Saat berkurangnya oksigen ke otak inilah yang membuat otak bekerja tidak sempurna dan berakibat kejang atau step. Diantara beberapa penyakit yang harus diwaspadai dan segera ditanggulangi pada anak agar tidak jadi step adalah seperti pilek, influenza, radang tenggorokan, diare, serta muntaber.
Diantara ciri-ciri saat terjadi kejang pada anak seperti;
- Bola mata melihat ke atas kening.
- Kedua tangan dan kaki menjadi kaku dan disertai gerakan kejut.
- Gigi antara rahang bawah dan atas terkatup.
- Kadang-kadang disertai dengan muntah dan nafas terhenti sejenak.
- Apabila sudah parah biasanya disertai dengan tidak sadarkan diri.
- Biasanya berlangsung sekitar tidak lebih dari 5 atau 10 menit, jika lebih dari 15 menit bisa berakibat pada kerusakan otak anak
- Hindari situasi panik sehingga terkadang membuat kita berbuat berlebihan yang mengakibatkan anak makin parah
- Buka pakaian anak sehingga ia lebih leluasa untuk bernafas
- Jangan memberikan makanan atau minuman apapun
- Balik atau miringkan posisi anak agar cairan yang ada dimulut tidak menghambat pernafasan anak
- Kompres dengan air hangat atau air dingin. Saat terjadi pada anak saya, saya mengkompres memakai air biasa. Namun baiknya adalah memakai air hangat.
- Saat kompres, anak masih dalam posisi balik atau miring
- Bawalah ke dokter ketika anak sudah nyaman dan tidak kejang lagi
- Konsultasikan semua yang dialami anak sebelum anak kejang agar dokter bisa mengambil tindakan lanjutan
- Pantau selalu suhu tubuh anak secara berkala dengan menggunakan termometer, bukan perabaan tangan saat anak menderita demam.
- Segera beri obat penurun panas saat anak demam seperti paracetamol dan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
- Hindari baju yang terlalu tebal saat anak demam karena akan mencegah keluarnya panas tubuh melalui kulit
- Selalu sediakan obat yang digunakan saat kejang. Obat ini biasanya dimasukkan melalui dubur anak ketika anak kejang.
Jika dokter memberikan obat Anti Kejang, perlu kita ketahui bahwa pemberian obat anti kejang harian tanpa pengawasan dokter atau tenaga kesehatan tidak dianjurkan karena obat kejang hanya meredakan kejang sementara waktu dan tidak mengobati sumber kejangnya.