
Ngintip Gaji Dokter, Berapa Sih Gaji Dokter?
Ngintip Gaji Dokter, Berapa Sih Gaji Dokter? – Ntah dari mana muncul pikiran tiba-tiba ingin nulis tentang besaran Gaji Dokter. Mungkin karena bosan nunggu antrian panggilan untuk periksa anak di dokter spesialis.
Tapi disini saya hanya sharing tentang kisaran dan contohnya saja, untuk realnya berapa silahkan tanyakan sediri kepada dokter-dokter terdekat di kota Anda. Hehhehee..
Tempat praktek dokter yang saya dan istri kunjungi kemarin terbilang luar biasa ruame. Bayangkan, kami berangkat dari rumah pukul 5 sore, tiba ditempat sekitar pukul 5 lewat 15 menit dan baru selesai pukul 8 malam.
Meski sudah mengambil nomor antrian sehari sebelumnya, namun nomor antri yang kami ambil seperti tak berfungsi. Pasalnya, tempat praktek dokter anak ini mendahulukan siapa yang datang lebih dulu dihari itu akan dilayani pertama kali.
Sementara mereka yang sudah mengambil nomor antri akan tetap diurut berdasarkan nomor, tapi menunggu mereka yang datang lebih dulu selesai. Hal ini tiba-tiba bisa kami maklumi karena pasien yang datang anak-anak semua. Kan emang dokter spesialis anak. Hehehehe…Untuk masuk keruang dokter pun bukan satu persatu tapi langsung beberapa orang, mungkin supaya proses lebih cepat.
Lucunya, tiba-tiba saat sedang lelah ngantri, asisten dokter yang bertugas memanggil pasien berkata, “Yang anaknya nangis-nangis terus silahkan masuk duluan.” sontak para ibu yang membawa anak rame-rame memaksa agar anaknya menangis terus supaya diberi jatah masuk lebih dulu. Anehkan? heheheh..
Untuk hasil konsultasi saya dengan dokter kemarin bisa baca di Cara Mengatasi Kejang Pada Anak. Dan untuk kejadian yang kami alami terhadap anak kami baca di: Kejadian Paling Menakutkan Saya dan Istri.
Okke..itu sekilas tempat praktek yang kami datangi kemarin, dari situ sudah terbayang berapa banyak pasien yang datang. Kebetulan, saya sempat melihat buku tamu mereka dan jumlah yang berkunjung hari itu adalah sebanyak 65 orang.
Setelah selesai periksa dan diberi resep, biaya yang kami bayarkan untuk konsultasi pada dokter spesialis ini Rp. 60.000,-. Artinya, jika sehari pasien yang datang 65 orang, maka dihari itu penghasilan yang diterima oleh dokter tersebut adalah Rp. 3.900.000,- lalu kalikan dengan jumlah hari praktek dalam 1 bulan, misal hari prakternya 24 hari, maka yang diterima dokter dalam 1 bulan adalah Rp. 93.600.000,-. Wooooow….fantastis bukan???
Eist…itu baru dari praktek dan bukan penghasilan bersih karena dokter harus membayar gaji asisten-asistennya, sewa tempat praktek dan biaya-biaya lainnya. Namun penghasilan dokter tidak hanya itu, ia juga biasanya mendapatkan penghasilan atau gaji tetap dari rumah sakit-rumah sakit tempat ia menyalurkan ilmu dan jasanya.
Seorang dokter spesialis di RS pemerintah rata-rata hanya mendapatkan Rp10 juta per bulan dan ini sudah termasuk gaji pokok, insentif, dan jasa kunjungan pasien. Berbeda dengan dokter spesialis di RS swasta yang bisa mencapai minimal Rp50 juta per bulannya.
Lalu sekarang tambahkan dengan penghasilan ditempat praktek tadi. Belum lagi misalnya sang dokter punya beberapa klinik pribadi, tempat praktek pribadi bahkan rumah sakit pribadi.
Tidak heran makanya Fakultas-Fakultas Kedokteran selalu menjadi tempat kuliah paling favorit di Indonesia. Namun adalah wajar jika seorang dokter berpenghasilan tinggi, karena masa-masa ia kuliah dan meraih gelar dokternya juga masa-masa paling sulit.
Tidak sedikit biaya yang ia keluarkan bahkan ada yang sampai orang tuanya rela jual tanah agar anaknya bisa terus bersekolah di Fakultas Kedokteran. Bagaimana? berminat dengan gaji dokter? jadilah dokter. Hehehehe….
Baca juga: Kenapa Dokter Kembalikan Uang Saya?