
Tujuan Sistem Ekonomi Islam yang Mungkin Belum Diketahui
Tujuan Sistem Ekonomi Islam Mungkin Belum Diketahui | Sebelumnya jika sudah membahas tentang 7 Ciri Khusus Sistem Ekonomi Islam yang Harus Kita Pahami. Nah, bagian terpenting lain dalam memahami sistem ekonomi islam adalah memahami apa tujuan dan bagaimana prinsip sebenarnya dari ekonomi islam itu sendiri.
Berikut kita coba paparkan beberapa tujuan dari sistem ekonomi islam;
Untuk Mencapai Falah (Kebahagiaan)
Ini adalah tujuan paling utama dalam sistem ekonomi islam. Konsep ini sangat konfrehensif karna merujuk pada kebahagiaan spiritual, moral dan sosial ekonomi di dunia dan akhirat. Dalam bagan paling kecil, falah ditujukan kepada sebuah kondisi dimana individu dicukupi kebutuhan dasarnya dengan baik serta menikmati kebebasan dan waktu luang yang diperlukan untuk meningkatkan mutuu spiritual dan moral. Sedangkan dalam ranah yang lebih besar atau biasa disebut makro, konsep falah berarti tegaknya kehidupan masyarakat dengan lingkungan yang bersih, terbebas dari keinginnan serta memberi kesempatan bagi masyarakatnya untuk memajukan diri dalam bidang sosio-politik maupun agama. Ujungnya, konsep ini merujuk kepada kesejahteraan materiil semua warga negara yang menganut agama Islam. Oleh karena itu, sistem ekonomi islam bertujuan mencapai kesejahteraan ekonomi dan kebaikan masyarakat melalui distribusi sumber-sumber materiil yang merata dan melalui penegakan keadialn sosial.
Distribusi yang Adil dan Merata
Sistem ekonomi islam diciptakan untuk menjadi keadilan dan kemerataan dalam distribusi ekonomi, sumber-sumber kekayaan dan pendapatan harus berjalan dengan adil dan merata. Hal ini untuk menceegah konsentrasi kekayaan di tangan sedikit orang dan menghendaki agar kakayaan bisa berputar dan beredar dengan baik dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang diarahkan oleh Alquran dalm surah al-Hasyr ayat 7.
Tersedianya Kebutuhan Dasar
Mendapatkan kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, pakaian dan makanan adalah hak paling asas bagi setiap manusia. Sistem ekonomi islam yang dibangun menjamin ketersediaan kebutuhan dasar tersebut bagi mereka yang kesulitan untuk memenuhinya seperti ketidakmampuan, pengangguran atau sebab lain. Baca juga: Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Facebook di Bajak Orang Lain
Tegaknya Keadilan Sosial
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran surat Fusshilat ayat ke 10 bahwa Allah menempatkan makanan dan karunia diatas bumi bagi semua orang yang memenuhi kebutuhan mereka. Namun karena satu dan lain hal, distribusi tidak selalu adil diantara semua ummat manusisa, sehingga orang-orang yang beruntung menjadi amat kaya dan memiliki kekayaan lebih dari yang mereka perlukan sementara sebagian yang kurang beruntung menjadi miskin bahkan sangat susah memenuhi kebutuhannya. Maka darisini lah Islam mewajibkan kepada si kaya agar menyerahkan sebagian hartanya untuk menolong si miskin dan mereka yang kurang beruntung di masyarakat. Hal ini diatur dalam sistem zakat dan sedekah dan membuat beberapa peraturan untuk memberi batasan kepada orang kaya agar jangan sampai berlaku tidak jujur, ilegal dan tidak adil.
Mengutamakan Persaudaran dan Persatuan
Dalam sistem ekonomi Islam, orang kaya dan berharta diwajibkan untuk menunaikan zakat dan memberikannya kepada kaum miskin, kerabat, anak yatim dan mereka yang memerlukan. Dengan membantu si miskin, orang kaya tidak hanya melaksanakan kewajiba agamanya melainkan juga dapat belajar berssyukur, mencintai dan berkasih sayang. Jadi, zakat dan sedekah dalam sistem ekonomi islam melicinkan jalan bagi terwujudnya solidaritas nasional dan keterpaduan sosial dengan cara merekatkan rasa persaudaraan antara si kaya dan si miskin.
Mengembangkan Moral dan Material
Sistem ekonomi islam diarahkan kepada pengembangan materiil moral masyarakat muslim. Ia mencapai tujuan tersebut melalui sistem pajak dan fiskalnya, terutama zakat.
Zakat mencegah penimbunan kekayaan dan mendorong peredaran sirkulasinya. Orang yang menimbun hartanya mengetahui bahwa hartanya itu akan habis dimakan zakat. Oleh karenanya ia tidak akan membiarkannya tertimbun menganggur, sebaliknya mereka akan mengedarkannya dengan cara menginvestasikannya ataupun membelanjakannya. Zakat dan sistem sedekah sukarela dapat pula menopang pengembangan moral dan spiritual kaum muslimin. Membayar zakat maupun tidak saja membersihkan harta melainkan juga membersihkan jiwa manusia.
Sirkulasi Harta
Tujuan sistem ekonomi islam lainnya adalah mencegah penimbunan dan menjamin sirkulasi harta secara terus menerus. Tujuan ini hanya dapat dicapai dengan makin memasyarakatkan zakat dan membiasakan sedekah.
Terhapusnya Eksploitasi
Ini adalah tujuan sistem ekonomi islam yang paling penting, salah satu cara yang dilakukan adalah melarang pemakanan riba, karna secara tidak langsung, riba adalah suatu sistem eksploitasi manusia paling jahat. Selain itu, islam mengajarkan untuk memerdekakan budak serta membayar upah atau pekerja tepat setelah pekerjaan selesai dikerjakan. Larangan untuk tidak memakan harta anak yatim merupakan bagian dari penghapusan eksploitasi yang menjadi tujuan sistem ekonomi islam.