
Kemana Sang Dosen Pembawa Mahasiswa Ke Gereja Menghilang?
Setelah sebelumnya heboh di media sosial sampai diangkat media nasional sekelas Tempo dan media internasional sekaliber BBC serta pernah saya posting di blog ini dengan judul Sanksi Untuk Dosen Pembawa Mahasiswa Ke Gereja. Kini sang dosen yang membawa mahasiswa ke gereja menghilang tanpa kabar. Seperti diberitakan di koran lokal Aceh dengan HeadLine “Bu Dosen UIN Menghilang”. Semua informasi tentang beliau yang coba dikorek tak mampu.
Hal ini wajar, karena sejak heboh diberitakan, sang dosen belum pernah memberikan konfirmasi apapun ke media yang membesarkan namanya. Terakhir kali ia hanya meminta maaf dan konfirmasi kepada Dekan Fakultas tempat ia mengajar kemudian nomor Hp nya tidak lagi bisa dihubungi. Dan Dekan Fakultas yang meminta maaf kepada masyarakat.
Yang jadi pertanyaan, Kemana Sang Dosen Pembawa Mahasiswa Ke Gereja Menghilang? kenapa harus menghilang?
Menurut diberitakan oleh harian Serambi, sang dosen melapor kepada kepala desa tempat ia tinggal untuk pulang kampung, namun tidak dijelaskan dimana kampungnya. Menurut saya hal ini wajar saja ia lakukan karena merasa dapat ancaman dari masyarakat Aceh.
Padahal ancaman-ancaman tersebut hanya melalui media, kenapa mesti takut? bukankah kalau merasa benar harus bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan? Sebagai seorang Doctor (S3) lulusan luar negeri, mengapa tidak mengkonfirmasi dan meminta maaf seperti yang diinginkan banyak orang?
Sikap Dekan Fakultas yang memberhentikan sementara sang Doctor adalah tepat dan cepat dalam menanggapi berbagai opini yang berkembang di masyarakat mengenai masalah ini. Tapi bukan berarti membiarkan masyarakat bertanya-tanya Kemana Sang Dosen Pembawa Mahasiswa Ke Gereja Menghilang.
Bukankah disana-sini masih sangat banyak pembela bu Doctor? Mahasiswa yang dibawa ke gereja pun adalah pendukung sang Doctor? Mengapa harus menghilang? Bukankah mengklarisifikasi dan meminta maaf serta berniat tidak akan mengulangi adalah tindakan paling bijak yang harus dilakukan? Seperti dulu pernah terjadi dengan Dosen Kampus berbeda di Aceh yang justru lebih parah kejadiannya. Tanya lagi, Kenapa sang Doctor tak melakukan?
Sehari pasca heboh, alamat Facebook sang Doctor masih bisa di akses dengan URL www.facebook.com/rosnida.sari. Tapi sekarang sudah dihapus. Saat saya menulis tentang Sanksi Untuk Dosen Pembawa Mahasiswa Ke Gereja. Blog pribadi milik alumni Australia yang tidak malu, ngilu n resah memegang anjing dan membuka jilbab ini masih bisa diakses dengan alamat http://rosnidasari-simahbengi.blogspot.com.
Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi karena sudah dilenyapkan oleh sang dosen. Sangat cerdas, patut dipanggil bu Doctor. Mungkin karena takut pemikirannya terbaca. Dari blog tersebut pula saya banyak membaca tulisan-tulisan beliau, bahkan tulisan yang membuat heboh yang berjudul Berkunjung Ke Gereja pun beliau posting di blog tersebut. Saat ini blog sang Doctor hanya bisa ditelusuri dengan link https://web.archive.org/web/20140602063339/http://rosnidasari-simahbengi.blogspot.com/.
Harapannya, semoga sang Doctor tercerahkan dengan kejadian ini dan tak mengulangi lagi serta mampu mengambil hikmah ditempat ia berada saat ini. Serta tidak membawa-bawa ajaran gereja yang ia dapat selama belajar di Australia ke Aceh suatu saat jika ia kembali. Semoga…
Mantap gan, blognya , Mampir juga ke blog ane ya