Inspirasi SuksesKisahMotivasi

Kisah Sukses Howard Schultz Mantan Sales Yang Saat Ini Menjadi CEO Starbuck

Memiliki modal yang besar memang tak selamanya menjamin kita untuk bisa sukses dalam menjalani bisnis ataupun usaha yang akan dijalani. Banyak sekali rintangan yang harus di hadapi.

Salah satunya adalah kisah perjualangan dari Howard Schultz. Siapa sangka kalau CEO dari starbuck ini dulunya hanyalah seorang sales, kini sukses dengan memiliki waralaba kedai kopi ternama yaitu starbuck.

Howard Schultz ini dilahirkan pada tanggal 19 juli 54 tahun silam di kota New York. Masa kecilnya pun ia lewati dengan sederhana. Ayahnya sendiri yang bernama Fred Schultz.merupakan mantan dari tentara Amerika, dan kemudian menjadi supir.

Bahkan masa remaja dari Howard Schultz ini, sudah mulai membantu perekonomian keluarganya, yang ia mulai pada usia 12 tahun menjadi seorang loper Koran.

Barulah di usianya beranjak 16 tahun, ua menjadi seorang penjaga toko. Howard Schultz juga hanyalah lulusan SMA, karena memang kedua orang tuanya tidak memiliki biaya yang cukup untuk mengantarkan dirinya hingga ke bangku kuliah. Meskipun demikian, karena ia mahir dalam bidang olah raga, maka Howard Schultz ini pun mendapatkan beasiswa dari Northen Michigan University.

Baca Juga:  Forgive and Forget

Setelah lulus dari kuliah, Howard Schultz mulai bekerja sebagai seorang sales manager di  Xerox. Lalu ia pun pindah bekerja di Hamamaplas, yang menjual berbagai macam peralatan rumah tangga.

Ia pun menjual mesin untuk pembuat kopi ke starbuck, dan ia juga bertemu dengan pendiri starbuck, yaitu ada Gordon Bowker, Jerry Baldwin dan juga Zev Siegl.

Kemudian Howard Schultz mencicipi cita rasa dari kopi starbuck, dan ia pun mulai tertarik untuk menjalani bisnis ini. Pada akhirnya Howard Schultz pun melamar untuk bekerja di starbuck. Ia pun membutuhkan waktu hingga 1 tahun untuk bisa menjadi Manager Retail Operations

Pada tahun 1983, Howard pun pergi ke Milan, Italy, dan disana ia melihat café dipinggir jalan yang menawarkan konsep nyaman. Para pengunjungnya betah untuk duduk di café tersebut, meskipun hanya menikmati secangkir kopi sambil mengobrol dengan rekannya.

Kemudian ia pun mendapatkan ide untuk mengaplikasikan konsep tersebut ke bisnis starbuck, dan membuat café yang senyaman mungkin, supaya para pengunjung yang datang pun menjadi betah untuk berlama-lama disana.

Baca Juga:  Kisah Kelam Sang Pemilik Brand Victoria’s Secret

Howard segera menyampaikan gagasan yang ia miliki tersebut kepada para pendiri starbuck. Tapi ternyata konsep atau gagasan yang ia miliki tersebut di tolak. Karena pendiri mengangap kalau ide atau konsep yang ditawarkan oleh Howard tersebut justru akan menghilangkan cirri khas yang dimiliki oleh starbuck.

Karena para pendiri tidak menyetujui ide yang ia miliki, maka Howard pun keluar dari tempa ia bekerja. Kemudian , ia pun meminjam uang sebanyak 1.7 juta dollar USA kepada para pendiri starbuck tersebut untuk membuat kedai kopi yang ia beri nama I1 Giornale.

Ternyata kedai kopi yang ia didirikan cukup sukses, dan di hari pertama sudah ada lebih 300 pengunjung yang datang. Hingga kedai kopi yang ia didirikan pun berkembang sangat pesat sekali.

Sedangkan untuk starbuck sendiri ternyata usahanya mengalami kebangkrutan, dan mereka pun harus menjual saham yang dimiliki. Akhirnya Howard Schultz pun membeli seluruh saham dari starbuck pada tahun 1992 yang lalu.

Howard Schultz pun kemudian mengembangkan café starbuck yang dimilikinya tersebut sesuai dengan konsep yang selama ini ia miliki. Kini usahanya sudah sangat sukses sekali, dan bahkan menjadi café  kopi nomor wahid didunia.

Workshop Toko Online
Baca Juga:  4 Langkah Rahasia Meraih Hidup Berkelimpahan

Pendapat atau Pertanyaan Anda?

comments

Musthafa Kamal

Seorang manusia fakir ilmu yang selalu berusaha belajar dan menjadi lebih baik agar bisa berbuat sebanyak-banyaknya untuk orang banyak. Menyukai dunia Desain Grafis, Blogging, Traveling, Online Marketing, Diet, Bisnis dan Ekonomi Islam

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker